MUSIRAWAS, MS
PEMBANGUNAN jarring apung di Kelurahan Sumberharta, Sumberharta, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, selesai dikerjakan.
Menurut ketua kelompok yang mengerjakan jarring apung, Suranto Kamis (5/11), pekerjaan ini merupakan kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan Musirawas. Jumlah jarring apung yang dibuat sebanyak 34 unit. “Pekerjaan kami ini tidak digaji,” kata Suranto. “Kami bisa mendapatkan uang setelah ikan di dalam jaring apung ini panen, dan hasilnya dijual ke pasaran.”
Sementara Camat Sumberharta, Suryadi mengaku pihaknya tidak dilibatkan dan tidak menandatangani berita acara pekerjaan ini. “Setahu saya kegiatan itu sudah sampai ke pihak Kejaksaan,” ujar Suryadi. (Amsul Efendi/Nasrullah)
Jumat, 01 Januari 2010
Jaring Apung Selesai Dikerjakan
Diposting oleh Media Sumatera0 komentar Label: Halaman 5 Edisi 13
Ganti Rugi Belum Selesai
Diposting oleh Media SumateraMUSIRAWAS, MS
GANTI rugi lahan milik warga yang bakal terkena lokasi pembangunan siring saluran irigasi pada tahun 2010, di Desa madang, Sumberharta, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, belum selesai.
Demikian diungkapkan Pjs kepoala Desa Madang, Renika Asnanini, Rabu (18/11). Menurutnya, dari 120 KK, yang sudah digantirugi sekitar 75 KK.
Sementara Indra Gunawan, salah seorang warga yang sudah mendapat ganti rugi mengaku dari 3 hektar lahan berikut tanam tumbuh berupa 73 batang karet, dan 36 batang kelapa sawit berumur 4 tahun, serta tumbuhan lainnya, ia mendapat ganti rugi sebesar Rp 75 juta. Sedangkan Zaini, menerangkan, lahan sawit dan kebun karet miliknya sekitar 4.890 meter beserta 214 tanam tumbuh yang terkena saluran irigasi, beralasan belum ada kecocokan mengenai harga, belum menerima ganti rugi. (Amsul Efendi/Nasrullah)
0 komentar Label: Halaman 5 Edisi 13
Selesai Dikoral, Jalan Tumbuh Rumput
Diposting oleh Media Sumatera
LUBUKLINGGAU, MS
BARU sebulan selesai dikoral, jalan yang berlokasi di Kelurahan Sukajadi, Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sudah ditumbuhi rumput.
Ketua RT 08 AR Purwanto, Kamis (10/12), menerangkan panjang pengoralan 600 meter, lebar 2 meter, tebal 10 centi meter. Saat pelaksanaan, koral dihampar-hampar saja dan tidak dilindas alat berat, karena dananya tidak cukup.
Terpisah, Lurah Sukajadi, Sukandar menerangkan pekerjaan itu sudah selesai 100 persen. Adapun dana yang dianggarkan Pemerintah melalui Dinas Pertanian sebesar Rp 54 juta “Proyek ini milik Dinas Pertanian. Menurut RAB nya, panjang pengoralan 900 Meter, lebar 4 meter,” kata Sukandar. (Amsul Efendi/Nasrullah)
0 komentar Label: Halaman 5 Edisi 13
Peningkatan Jaringan Irigasi Tupak
Diposting oleh Media Sumatera
MUSIRAWAS, MS
TAHUN 2009, Dinas Pekerja Umum Pengairan Kabupaten Musirawas melaksanakan perehaban dan peningkatan jaringan irigasi BKTN 1D.1 Tupak, Desa Sadar Karya, Purwodadi.
Menurut kepala tukang lainnya Rakijan menerangkan, siring tersebut pasangan tegak dengan lebar 105 centi meter, tebal dasar 20 centi meter, dan kedalaman 120 centi meter, serta lebar ban atas 25 centi meter.
Kepala Desa Sadarkarya Tugino menerangkan, kegiatan pembuatan saluran siring irigasi tersebut atas usulan desa. Rencana panjang pembuatan siring yang dibangun awalnya 300 meter, namun, berhubung lokasi rawan longsor, maka siring tersebut sepanjang 110 meter ditutup dengan semen coran.
PPTK Krisna Ansori, senin (30/11) membenarkan panjang rehab siring di Desa Sadarkarya 300 meter, dan Tembok penahan tanggul 500 meter. Mengenai kualitas bangunan, Krisna Ansori mengaku sudah 3 kali melayangkan surat teguran kepada pihak pemborong. “Tapi sampai sejauh ini, teguran kami tidak ditanggapi pemborong,: kata Krisna Ansori. (Amsul Efendi/Nasrullah)
0 komentar Label: Halaman 5 Edisi 13
Gotong royong Bersih Siring
Diposting oleh Media Sumatera
MUSIRAWAS, MS
MENGANTISIPASI luapan air siring saat turun hujan, belum lama ini Lurah Pasar Muarabeliti, Muarabeliti, Kabupaten Musirawas, Sumetera Selatan, Ellywan Kosasi mengajak masyarakat gotong royong membersihkan siring kanal di RT 08.
Diceritakan, gotong royong dilakukan 2 tahap. Tahap pertama membersihkan sampah dan membuang kayu-kayu yang berserakan di siring kanal. Sedangkan tahap ke dua, mencangkul siring tanah yang masih tinggi, agar air bisa mengalir dengan lancar.
Adapun dana gotong royong didapat melalui partisipasi warga. “Ada yang memberi ikan nila, ada yang memberi ikan asin dan ada juga yang memberi minyak kelapa, dan beras,” kata Ellywan Kosasi. “Kami memasak di lokasi gotong royong.”
Ellyawan Kosasi berharap siring yang digali hendaknya dibangun permanent. Dan kepada masyarakat ia juga meminta untuk tidak membuang sampah sembarangan, serta bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. (Amsul Efendi)
0 komentar Label: Halaman 5 Edisi 13