Tampilkan postingan dengan label Halaman 4 Edisi 15. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Halaman 4 Edisi 15. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Maret 2010

DPRD Musirawas Workshop ke Jakarta

MUSIRAWAS, MS
BELUM lama ini DPRD Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, ikut workshop ke Jakarta. Menurut anggota DPRD, Suyadi, workshop itu membahas tentang pelaksanaan pilkada. Selain itu, juga dibahas tentang pertanggung jawaban pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan negara. (Arpandi)

Jalan Petunang Longsor



MUSIRAWAS, MS
SUDAH hampir dua bulan, jalan Desa Petunang, Tuahnegeri, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, longsor. Pantauan MS, longsor hingga memakan badan jalan sekitar 1 meter, dengan panjang sekitar 7 meter dan kedalaman berkisar 6 meteran.
Menurut warga setempat, Martini, untuk menghindari terjadinya kecelakaan, di jalan yang longsor diberi pembatas dari ban-ban bekas. “Namun sekarang ban-ban tersebut sudah tidak ada lagi, mungkin jatuh ke bawah,” kata Martini.
Warga lainnya Choiri Hasan, Kamis (11/2) mengatakan longsor tejadi akibat derasnya curah hujan dan meluapnya sungai Boga, sehingga air sungai mengikis tebing di tepi jalan tersebut. Diceritakan, di jalan longsor sudah dua kali terjadi kecelakaan. Pertama, mobil truk terjerumus ke jurang, dan kecelakaan yang kedua, pengendara sepeda motor yang akan mendahului kendaraan lain juga terjerumus ke jurang. “Untunglah dalam kejadian tersebut tidak menelan korban nyawa,” kata Choiri Hasan, berharap pemerintah segera memperbaiki jalan ini. (Amsul Efendi/Nasrullah)

Jalan Trans Sisipan Terancam Putus

MUSIRAWAS, MS
AKIBAT genangan air, jalan menuju pemukiman masyarakat dusun 3 Trans Sisipan, Desa Pangkalan, Rawasulu, Kabupten Musirawas, Sumatera Selatan, terancam putus sepanjang 1 kilo meter. “Dengan adanya genangan air membuat jalan ketempat kami berlumpur,” kata Siti, warga setempat.
Warga lainnya, Aan berharap persoalan yang dialami masyarakat desanya dapat menjadi perhatian pemerintah. “300 jiwa yang berdomisili di sini sangat ketergantungan dengan jalan itu,” kata Aan.
Menurut Aan, jalan itu pernah dibangun tahun 2005. Namun sejak dibangun, belum pernah ada pemeliharaan. Padahal jalan itu melintasi rawa-rawas. Dengan tingginya curah hujan beberawa waktu belakangan, menyebabkan badan jalan berlobang dan tergenang air. “Jalan berlumpur sekitar 100 meter dan tidak bias dilewati kendaraan,” ujar Aan.
Kepala Desa Pangkalan, Nanung, menerangkan untuk perbaikan, warga setempat gotong royong menimbun lobang memakai tanah. (Arpandi

© 2008 Por *Templates para Você*